Symantec melaporkan, sekira lima juta pengguna Android bisa saja telah jadi korban penipuan malware, yang dikemas sebagai 13 aplikasi berbeda dan berasal dari tiga penerbit berbeda.
Symantec menjuluki serangan malware tersebut sebagai "Android.Counterclank". Seperti dilansir Computer World, Sabtu (28/1/2012), malware tersebut memiliki berbagai variasi judul, mulai dari "Sexy Girls Puzzle" sampai "Counter Strike Ground Force."
"Nampaknya mereka bukan pnerbit yang benar-benar ada. Ini bukan aplikasi rebundled, seperti yang kita telah banyak kita lihat sebelumnya," kata Kevin Haley, Director Security Response Team Symantec.
Haley mengacu pada taktik yang umum digunakan para pembuat malware Android. Mereka mengemas sebuah aplikasi sah dengan kode serangan, kemudian melakukan rilis ulang ke pasar dengan harapan bahwa pengguna akan bingung membedakan antara yang asli dan palsu.
Dengan menggabungkan jumlah total aplikasi yang diunduh, Symantec memperkirakan dampaknya berada dalam rentang satu juta pengguna pada titik terendah, dan lima juta pengguna pada titik tertinggi.
Android.Counterclank adalah Trojan horse yang bila dipasang pada smartphone Android, akan bekerja mengumpulkan berbagai informasi, termasuk salinan bookmark dan pembuat handset. Selain itu, malware ini juga memodifikasi browser.
Meskipun aplikasi yang terinfeksi meminta sejumlah besar hak istimewa yang harus mendapat persetujuan pengguna, Haley berpendapat bahwa hanya sedikit saja yang mau repot membaca mereka permintaan tersebut sebelum meluluskannya.
"Jika Anda adalah tipe yang kritis, mungkin akan bertanya-tanya mengapa mereka meminta izin untuk memodifikasi browser atau mengirimkan koordinat GPS," kata Haley. "Tapi kebanyakan orang tidak repot-repot."
Beberapa dari 13 aplikasi yang telah diidentifikasi Symantec, sudah beredar di Android Market untuk setidaknya satu bulan, sesuai dengan revisi tanggal di-posting di e-store
Symantec menjuluki serangan malware tersebut sebagai "Android.Counterclank". Seperti dilansir Computer World, Sabtu (28/1/2012), malware tersebut memiliki berbagai variasi judul, mulai dari "Sexy Girls Puzzle" sampai "Counter Strike Ground Force."
"Nampaknya mereka bukan pnerbit yang benar-benar ada. Ini bukan aplikasi rebundled, seperti yang kita telah banyak kita lihat sebelumnya," kata Kevin Haley, Director Security Response Team Symantec.
Haley mengacu pada taktik yang umum digunakan para pembuat malware Android. Mereka mengemas sebuah aplikasi sah dengan kode serangan, kemudian melakukan rilis ulang ke pasar dengan harapan bahwa pengguna akan bingung membedakan antara yang asli dan palsu.
Dengan menggabungkan jumlah total aplikasi yang diunduh, Symantec memperkirakan dampaknya berada dalam rentang satu juta pengguna pada titik terendah, dan lima juta pengguna pada titik tertinggi.
Android.Counterclank adalah Trojan horse yang bila dipasang pada smartphone Android, akan bekerja mengumpulkan berbagai informasi, termasuk salinan bookmark dan pembuat handset. Selain itu, malware ini juga memodifikasi browser.
Meskipun aplikasi yang terinfeksi meminta sejumlah besar hak istimewa yang harus mendapat persetujuan pengguna, Haley berpendapat bahwa hanya sedikit saja yang mau repot membaca mereka permintaan tersebut sebelum meluluskannya.
"Jika Anda adalah tipe yang kritis, mungkin akan bertanya-tanya mengapa mereka meminta izin untuk memodifikasi browser atau mengirimkan koordinat GPS," kata Haley. "Tapi kebanyakan orang tidak repot-repot."
Beberapa dari 13 aplikasi yang telah diidentifikasi Symantec, sudah beredar di Android Market untuk setidaknya satu bulan, sesuai dengan revisi tanggal di-posting di e-store
Ipenk 30 Jan, 2012
Sparks 30 Jan, 2012
-
Source: http://ada-kamu.blogspot.com/2012/01/awas-malware-kembali-serang-android.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com